Pages

March 17, 2008

Harga Sayur Kol di Kab. Karo Anjlok 75%

Petani kol di Kabupaten Karo banyak yang mengeluh,karena harga sayur kol di tingkat petani di daerah tersebut terpuruk hingga Rp. 500 per kg, atau anjlok 75% dari Rp. 2,000 per kg sebelumnya. Para petani tidak mengetahui secara pasti penyebab anjloknya harga kol tersebut. Namun, tingginya biaya transportasi selalu menjadi alasan pedagang pengumpul sayuran untuk menekan harga pembelian kol dari petani. Selain itu, musim panen besar juga diduga sebagai penyebab anjloknya harga kol tersebut.

Yang pasti, dengan harga jual Rp. 500 per kg tersebuy, para petani di Kabupaten Karo tidak akan mendapat untung. Bahkan terancam mengalami kerugian. Karena biaya yang dikeluarkan petani untuk menanam kol tidak sebanding dengan hasil penjualan yang diperoleh.

Harga produksi setiap batang kol mencapai Rp. 500. Biaya-biaya itu sudah termasuk pupuk dan ongkos pekerja. Dan setiap batang kol mampu menghasilkan kol seberat 1 kg hingga 1,5 kg. Karena itu, jika ada serangan hama dan penyakit sedikit saja yang menyebabkan produksi kol turun, ongkos produksi sebesar Rp. 500 per batang tersebut tidak akan kembali jika harga jualnya hanya Rp. 500 per kg.

Cara yang dapat dilakukan saat ini untuk menghindari terhadap serangan hama dan penyakit diantaranya dengan menggunakan pestisida dan pupuk lebih banyak. Padahal, penggunaan pupuk dan pestisida yang lebih banyak juga akan membuat biaya pengeluaran petani akan semakin membesar, belum lagi kalau harga pupuk dan pestisida naik.

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates