Danau Toba Tercemar, Penduduk Terancam Keracunan dan Lemah Otak

Menurut Kepala Bapeldalda Kabupaten Simalungun Ir. Latif Nasution Msi, jika pencemaran Danau Toba tidak ditangani secara serius, maka puncak pencemaran ini akan terjadi di thun 2015 dan dikhawatirkan dapat menimbulkan gangguan kesehatan manusia yang akan mengakibatkan ribuan penduduk di pinggiran Danau Toba bisa menderita lemah otak.

Salah satu pencemaran itu adalah meningkatnya kadar Nitrogen (NH-N3) yang bersumber dari protein baik yang terkandung pada pakan (pelet) ternak ikan peliharaan dengan sistem jaring apung (karamba) atau sisa makanan dari restoran yang dibuang ke Danau Toba. NH-N3 terurai menjadi amoniak dan kemudian berubah menjadi Kalium atau Potas. Jika zat ini termakan, sangat membahayakan jiwa orang bersangkutan.

Sumber pencemaran lainnya adalah E-coli yang berasal dari bakteri yang terkandung di dalam tinja baik manusia maupun kotoran binatang yang dibuang ke Danau Toba. Plankton-plankton yang sudah tercemar akan dikonsumsi hewan air (ikan) dan dengan sendirinya ikan tersebut akan mengandung bakteri berbahaya. Selanjutnya mengkonsumsi ikan-ikan yang sudah mengandung bakteri itu dikatakan dapat mengganggu kesehatan bahkan membahayakan nyawa orang bersangkutan. Jelasnya, mengkomsi lebih banyak ikan-ikan yang sudah tercemar dapat membahayakan kesehatan manusia seperti stamina ketahanan tubuh menurun drastis, lemah otak serta lambat laun rapuh tulang.

Penganggulangan masalah pencemaran Danau Toba hendaknya dilakukan secara bersama seluruh Pemerintah Kabupaten di pinggiran Danau Toba bersama Pemprovsu.