Pages

November 19, 2010

CPO Naik, Harga Minyak Goreng Melonjak

Para produsen sawit di dalam negeri mengakui harga crude palm oil (CPO) internasional terus naik di luar dari perkiraan. Dibandingkan pada tahun lalu para produsen sawit di dunia termasuk lokal hanya memperkirakan dibawah US$ 1.000 per metrik ton.
Akan tetapi sampai dengan November 2010 harga semakin melonjak tinggi mencapai 1.115 dolar AS per metrik ton. Hal ini selain mengundang pengusaha untuk melakukan ekspor juga berakibat dengan naiknya harga minyak goreng lokal di pasaran.
Bendahara Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Sumatera Utara, Laksamana Adhyaksa di Medan, Kamis (18/11) menyatakan kenaikan harga sawit ini di luar perkiraan, otomatis berhubungan dengan kenaikan minyak goreng lokal.
“Kenaikan minyak goreng di pasaran dalam negeri khususnya Sumatera Utara dimungkinkan karena harga CPO di dunia mengalami peningkatan. Otomatis dengan kenaikan CPO sebagai bahan baku minyak goreng mempengaruhi harga jual minyak goreng di pasar,” ujarnya.

Hasil laporan dari CIF Rotterdan, lanjutnya, harga pengapalan pada November 2010 harga CPO telah mencapai 1.115 dolar AS per metrik ton dan diperkirakan akan tetap tinggi bahkan semakin meningkat menjelang akhir tahun.
“Ini prediksi kita mengingat kebutuhan CPO dari luar negeri semakin meningkat seperti dari India, dan China kemudian disusul negara Eropa lainnya,” ujarnya.
Begitupun, lanjutnya, dengan harga yang semakin membaik itu memacu tingginya permintaan sehingga transaksi dagang sering tersendat karena penjual dan pembeli saling melakukan “wait and see”.
Harga ekspor yang menguat itu sendiri juga langsung berpengaruh kepada harga CPO di pasar lokal, dimana pada 5 November 2010 harga tender sudah mencapai Rp9.217 per kg dari harga sebelumnya Rp9.060 per kg.
“Bahkan saat ini mendekati Rp10.000, walaupun belum beranjak ke sana akan tetapi prediksi kita kemungkinan akan mendekati angka tersebut,” lanjutnya.
Sementara dengan kenaikan harga CPO di dunia harga minyak goreng di pasar tradisional pun mengalami kenaikan dari Rp 8.800 per kg menjadi Rp9.800 bahkan di eceran mencapai Rp10.000 s/d Rp10.500 per kg.
Sedangkan untuk minyak goreng curah putih dari sebelumnya Rp11.000 naik menjadi Rp12.000 per kg bahkan di eceran tidak banyak yang menjual kecuali kemasan seperti kantungan satu liter ataupun dua liter dengan harga Rp12.000 s/d Rp15.000 per kantungan satu liternya.
Hasibuan, pedagang pasar tradisional Pusat Pasar menyatakan harga minyak goreng curah mengalami kenaikan yang dipatokkan dari distributor hal ini mengingat harga bahan bakunya mengalami kenaikan.
“Kenaikan harga CPO di dunia mempengaruhi harga bahan baku pembuatan minyak goreng curah sehingga otomatis harga pun mengalami kenaikan,” ujarnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut Panusunan Siregar menyebutkan, devisa dari lemak dan minyak hewan-nabati pada Januari-September 2010 naik 30,78 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau menjadi 2,552 miliar dolar AS.
Meskipun, kata dia, pada September 2010 devisa dari golongan barang itu sempat turun 38,12 persen dibandingkan Agustus atau tinggal 333,353 juta dolar AS. Ekspor minyak sawit itu terbesar ke India, China dan Eropa

Sumber:waspadamedan.com

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates