Container Bekas di Belawan - Sumatera Utara

Pelindo I baru membeli dua unit container crane bekas dengan harga Rp. 48 miliar dari Jurong Singapura tapi belum dapat di operasikan karna lebar kedua kaki container crane itu jauh lebih kecil dari lebar rel yang telah disiapkan di dermaga antar-pulau Unit Terminal Peti Kemas (UTPK) Belawan selama ini.

Kondisi container crane bekas ini adalah 80%, tapi akibat hal di atas maka jadwal pengoperasiannya jadi molor, karna lebar kaki container crane ini harus diperbesar lebih dahulu dan diperkirakan mamakan waktu kurang lebih 6 bulan.

Anehnya, teknisi kedua container crane yang khusus didatangkan dari terminal pemasaran Singapura itu baru mengetahui kalau lebar kedua kaki container crane lebih kecil dari lebar rel pada saat akan menaikkan crane tersebut di dermaga antar pulay UTPK Belawan.  Sehingga kedua teknisi tersebut harus memodifikasinya kembali yang berujung kepada rencana Pelindo I untuk dapat menangani operasional di dermaga antar-pulau UTPK Belawan di tahun 2008 jadi molor.

Menurut Suranto SE – Humas UTPK Belawan – lebar kaki crane tersbeut kurang besar 3 meter.  Lebar rel yang telah disiapkan 26 meter sementara lebar kaki container crane bekas ini hanyalah 23 meter.  Walaupun demikian Suranto membantah kalau pembelian container crane ini tanpa perencanaan, hanya karna ini adalah barang bekas maka tidak ada yang memiliki lebar kaki 26 meter.

Pembelian container crane bekas ini terpaksa, karna keterbatasan dana, demikian ujar Ir. Syahputra Sembiring MSM. Selain itu, pengadaannya sudah mendesak sebab dermaga antar-pulau yang sejak tahun 1984 dioperasikan swasta telah mengakibatkan kinerja UTPK Belawan babak belur.  Lanjut Syahputra, selama ini penghasilan UTPK dari dermaga antar-pulau itu hanya berkisar Rp. 10-Rp. 15 miliar per tahun. Dan jika dioperasikan sendiri oleh UTPK maka pendapatan perusahaan diperkirakan bisa mencapai Rp. 30 – Rp. 45 miliar per tahun.