Pages

March 20, 2010

Kunjungan Komisi C DPRD Medan ; PLN Masih Pilih Kasih Layani Pelanggan

Kalangan legislator DPRD Medan menilai, pelayanan PLN terhadap pelanggan masih terkesan pilih kasih. Tidak saja terkait soal pemadaman, tetapi juga untuk pemasangan baru yang masuk dalam daftar tunggu. Wakil Ketua Komisi C DPRD Medan, Drs Amiruddin mengatakan, soal pemadaman listrik yang dilakukan PLN masih terkesan pilih kasih. Sebab pemadaman bergilir oleh PLN masih tidak merata. Apalagi, masih ada jalur ganda, dimana pemadaman yang terjadi di satu lingkungan tidak serta merta lingkungan di sekitarnya juga padam.

"Masyarakat pengguna listrik banyak yang kecewa khususnya pelaku ekonomi, pedagang yang menjadi sumber pendapatannya. Karena itu usaha kecil menengah hendaknya diperhatikan", papar Amiruddin dalam kunjungan kerja anggota Komisi C DPRD Medan ke PLN Cabang Medan, Rabu (17/3).

Pelayanan terhadap pelanggan yang tidak merata juga dikatakan Sekretaris Komisi C Zul Morado Siregar. Menurutnya, tidak meratanya pemadaman listrik terjadi di dua pemukiman berbeda.

Selain itu, imbuh anggota komisi C lainnya, Herri Zulkarnain, pelayanan pada rumah sederhana yang menjadi daftar tunggu khususnya pelanggan untuk 450 W terkesan dikesampingkan. Justeru Herri melihat PLN terkesan mendahulukan pelanggan dengan rumah mewah. Belum lagi bertenggernya kios atau cafe-cafe di sepanjang jalan, tentu dipertanyakan darimana sumber arus listriknya. Jika ditenggarai ada unsur pencurian, maka menurutnya akan lebih baik jika didistribusikan ke rumah-rumah sederhana.

Ketua Komisi C, Drs Aripay Tambunan menegaskan, hal-hal yang berkaitan dengan pelayanan publik, PLN harus bisa transparan. Misalnya terkait soal kenaikan TDL, pemadaman listrik dan persoalan-persoalan lainnya yang memang informasinya patut dikomsumsi publik.

Anggota komisi C lainnya yang ikut dalam rombongan kunjungan kerja diantaranya, Hasyim SE, Jan Lie, Jumadi SPdi, A Hie, Ferdinan Lumban Tobing dan Jhony Nadeak.

Bukan Karena Defisit

Menjawab pertanyaan anggota dewan tersebut, Manager PLN Cabang Medan, Ahmad Hidayat Pane mengatakan, pemadaman listrik yang terjadi selama ini menurutnya bukan hanya karena terjadinya defisit. Perjalanan arus yang panjang dari pembangkit ke pelanggan juga tidak menutup kemungkinan terjadinya gangguan. Termasuk akibat terlalu banyaknya titik-titik pembangkit, sehingga sering muncul komplain dari pelanggan, urai Hidayat.

Dari pengalaman selama ini, ujarnya, yang sering terjadi adalah di jaringan menengah. Artinya, jika terjadi gangguan seperti itu maka akan terjadi pemadaman secara keseluruhan. Kalau defisit cenderung sering terjadi pada malam hari, sedangkan siang hari biasanya karena akibat gangguan pemeliharaan.

Sedangkan terhadap cafe-cafe di pinggiran jalan, kata Hidayat tidak semuanya yang melakukan pencurian. Seperti di Kampung Keling dan Teladan mereka menarik arus secara legal. Sebab pada prinsipnya PLN lebih mengutamakan pelanggan masyarakat dan UKM. Namun dirinya tak membantah soal adanya dua saklar. Untuk soal ini, pihaknya tetap melakukan pengawasan karena pelakunya adalah oknum.

Terkait pemadaman, pemukiman yang saling berdekatan prinsip PLN tidak seluruhnya padam. Di samping, sambung Hidayat, ada beberapa daerah prioritas, misalnya komplek ABRI dan institusi yang berlambang negara. Seperti di kawasan Jalan Sudirman dan Diponegoro, layanan kantor polisi, bandara dan rumah sakit. Soal daftar tunggu, untuk rumah sederhana dan perumahan mewah, PLN memperlakukannya sama. Seperti instruksi manajemen pusat yang lebih mengutamakan rumah sederhana dan rumah siap huni, ungkapnya.

Dia juga menyebutkan, dengan 491 ribu pelanggan di cabang Medan tahun 2009 yang tumbuh begitu cepat, angka pertumbuhannya tidak seiring dengan kebutuhan akan listrik. Saat ini, katanya, PLN melayani 5 ribu pelanggan dominan rumah tangga memakai tarif sosial dan 32 ribu untuk industri, dengan pendapatan rumah tangga 30%, industri 27,4% dan bisnis/umum selebihnya. Sementara total pasokan untuk operasional normal 1.420 MW dengan unit terbesar 1.230 MW, jika terjadi beban puncak 1.352 MW. Unit pembangkit tersebut, 70% sampai 80% ada di Belawan. Rencana pembangkit baru PLTA Asahan 180 MW dijadwalkan April 2010, PLTG Belawan LOT-3 105 MW dijadwalkan Maret 2010, PLTU Sumut 400 MW dijadwalkan 2012 dan PLTU Meulaboh 200 MW dijadwalkan 2012.

Sumber:http://www.analisadaily.com

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates