Pages

October 20, 2009

Sumut Siap Hadapi NSW

Pengusaha Sumatera Utara (Sumut) siap menghadapi sistem administrasi satu pintu (national single window, NSW) yang mulai dilaksanakan secara mandatori pada 21 Oktober 2009. “Meski sistem portal belum berlaku pada kawasan berikat, kita sudah siap dari dulu menghadapi NSW. Proses mengurus administrasi lebih cepat karena secara online,” tegas B Simanjuntak, eksportir produk hasil perikanan dan kelautan dari perusahaan Tropical Medan Canning, kepada Global, di sela sosialisasi teknis NSW di Medan, Senin (19/10). Ia mengakui, kalangan eksportir sejak lama telah menerapkan kebijakan NSW, salah satunya dalam proses penerbitan surat keterangan asal (SKA) lewat sistem otomasi.

Kasubdis Bina Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sumut Muzanni Lubis membenarkan kesiapan pelaku usaha, baik kalangan eksportir dan importir menyangkut diterapkannya kebijakan NSW pada Rabu (21/10). "Masih mandatori, karena efektifnya ditargetkan Desember nanti. Tapi, sepertinya pengusaha di Sumut siap. Hanya saja, ada beberapa teknis dokumen yang masih perlu dipahami, semisal soal 'sign.' Apakah tintanya harus basah atau tidak,” tuturnya.

Ketua Pelaksana Teknis Tim NSW RI, Susiwijono, menilai, secara keseluruhan kesiapan pemberlakukan sistem ini sudah matang. Kendati demikian, ia mengingatkan, kultur budaya pengusaha yang terbiasa secara manual harus berubah ke online.

“Ini sangat penting suatu bentuk penyempurnaan sistem. Perkembangan teknologi tak bisa terhindarkan jika ingin lebih kompetitif di pasar,” tegasnya.

Susiwijono mengemukakan, penerapan NSW bagi eksportir dan importir mampu memangkas waktu dan biaya, dua elemen penting dalam kegiatan arus barang keluar masuk yang bisa menimbulkan beban biaya. Meski belum bisa menghitung besaran cost terefesiensi melalui sistem ini, namun ia menyakini, pengusaha sudah mulai merasakannya.

“Bagi eksportir dan importir, time dan cost adalah dua hal penting. Dari sisi waktu layanan sangat signifikan. Dulu, izin importir harus manual sekarang online dalam hitungan menit. Cost, pararel dengan waktu, sebut saja biaya penumpukan barang di pelabuhan, jadi bisa dikurangi,” paparnya.

Selain meningkatkan efisiensi pelayanan, efektivitas pengawasan, dan optimalisasi penerimaan negara, Susiwijono menyatakan, sistem NSW juga dimaksudkan dalam akurasi data terkait kegiatan ekspor impor di Indonesia. Sekadar informasi, sistem NSW ditargetkan berjalan pada awal tahun, namun mundur hingga Desember 2009.

Source:http://www.harian-global.com/

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates