Pages

May 14, 2009

Rugi Rp 18 milyar, PDAM Tirtanadi Ancam Batalkan Sejumlah Proyek

Sejumlah proyek strategis PDAM Tirtanadi, seperti pengadaan air untuk proyek bandara Kuala Namu senilai Rp 20 milyar terancam batal, karena kondisi perusahaan saat ini sedang defisit Rp18 milyar.

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat Komisi C DPRD Sumut dengan PDAM Tirtanadi, Selasa (12/5). Rapat tersebut membahas pro-kontra pengenaan biaya administrasi Rp 3.000 pada pelanggan per bulan.

"Sejumlah proyek investasi ketersediaan air minum masa depan terancam batal, karena tidak sehatnya kondisi keuangan," kata Direktur Perencanaan dan Produksi PDAM Tirtanadi Ir H Subahri Ritonga.

Menurut Ritonga, dari kondisi keuangan perusahaan yang memburuk, seharusnya  tarif baru sudah diberlakukan tahun 2008, tetapi karena situasi dianggap belum responsif, tarif tidak dinaikkan. Padahal, perusahaan bulan ini sudah lost Rp 4,4 miliar. "Satu-satunya solusi diberlakukan biaya administrasi sebesar Rp 3.000 per bulan sifatnya mendukung operasional bukan untuk menjamin sehatnya PDAM, karena perusahaan tidak menerapkan kenaikan tarif," tandasnya.

Setelah mendengar penjelasan itu, Ketua Komisi C Yulizar P Lubis menyatakan, surat DPRD Sumut ke Gubsu sebelumnya terkait masalah itu bukan menolak biaya adminisitrasi Rp 3.000, tapi menunda sampai ada pertemuan lebih lanjut antara PDAM Tirtanadi dan DPRD Sumut.

Rapat dengar pendapat yang turut dihadiri Direktur Utama PDAM Tirtanadi, Sjahrin Efendi Pasaribu ini berlangsung sekira dua jam. Namun tampaknya belum memutuskan, apakah kebijakan itu akan ditunda atau tidak. Dewan sendiri tidak tegas dan hanya menyatakan, kebijakan memungut biaya administrasi masih kurang sosialisasi.

Sjahrin Efendi kepada wartawan menyatakan pihaknya tetap akan menerapkan kebijakan pemberlakuan biaya admistrasi Rp 3.000 per pelanggan. Ketika ditanya dari mana sumber munculnya angka tersebut, Sjahrin menyebutkan angka tersebut datang dari perhitungan pembuatan rekening dan biaya pengutip. "Selama ini, anggarannya ditanggung PDAM, namun kini tidak sanggup lagi," ujarnya.

Ada yang menarik. Sebelum rapat dengar pendapat dimulai, sekelompok massa yang mengatasnamakan aliansi mahasiswa dan masyarakat Peduli PDAM Tirtandi Sumut melakukan aksi di halaman gedung dewan. Massa ini justeru mendukung kebijakan PDAM Tirtanadi.

Kedatangan massa yang pro PDAM Tirtanadi ini mengundang pertanyaan dewan. Mereka curiga ada iming-iming yang dijanjikan PDAM Tirtandi. Namun hal ini dibantah pihak PDAM Tirtanadi. "Itu tidak benar," ujar Dirut PDAM Tirtanadi Sjahrin Efendi.

Sumber : http://www.harian-global.com/

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates