Pages

November 07, 2009

JE Habibie: Rotterdam Jadi Pintu Gerbang Ekspor Sumut ke Dataran Eropa

Pihak Kedutaan Besar RI di Belanda yakin optimalisasi pasar ekspor komoditas asal Sumatera Utara ke dataran Eropa bisa dipacu lebih besar.
Optimisme tersebut muncul setelah upaya menjalin kerja sama misi dagang antara Indonesia dengan Kota Rotterdam, Belanda sudah rampung khususnya dalam ekspor tembakau, kakao, dan CPO (crude palm oil).
“Kota Rotterdam jadi target kita sebagai pintu gerbang ekspor tembakau, kakao, dan CPO asal Sumut ke dataran Eropa. Karena upaya ke arah itu akan kita ditempuh melalui pagelaran pameran yang mengusung tentang keunggulan dan keuntungan komoditas asal Sumut pada April mendatang di kota tersebut,” ucap Dubes RI untuk Belanda, JE Habibie dalam kunjungannya ke Gubernuran Medan, Jumat (6/11).
Menurut JE Habibie, kerja sama misi dagang ekspor Sumut ke Belanda dan dataran Eropa lainnya, sebenarnya punya prospek cukup cerah. Namun karena kampanye hitam oleh sejumlah pihak, menjadikan minat orang Eropa terhadap komoditas ekspor Sumut anjlok.
“Karenanya pada pameran nanti, kita akan menjelaskan langsung seperti apa dan bagaimana keunggulan komoditas asal Sumut itu, termasuk untuk mengantisipasi kampanye hitam komoditas Sumut yang dikaitkan dengan isu lingkungan hidup, demokrasi, dan HAM,” jelasnya.
Tak hanya itu, kata JE Habibie, juga akan berupa memanfaatkan hubungan emosional 1,7 juta warga Belanda terhadap Indonesia, khususnya Sumut. Sebab, dari statistik yang ada, sekitar 1,7 juta warga Belanda punya pertalian darah dengan warga di Sumut.
“Saya pernah berdialog dengan salah seorang warga Belanda yang mengaku masih punya nenek moyang di Kota Binjai, Sumut. Dan saya kira, hal-hal seperti ini masih banyak ditemukan pada warga Belanda lainnya. Karenannya, kita akan memanfaatkan hubungan emosional ini untuk mendongkrak neraca ekspor Sumut,” bebernya.
Di kesempatan terpisah, Dubes RI untuk Argentina, Sunten L Manurung yang bertemu Gubsu juga menegaskan, pihaknya juga akan menggenjot ekspor komoditas asal Sumut ke wilayah tersebut. Namun dia hanya akan memfokuskan neraca ekspor pada komoditas kakao dan CPO saja. Karena devisa dari dua produk ini bisa mencapai lebih dari 100 juta dolar AS bila mengirimnya secara langsung.

Terobos Langsung

“Selama ini, ekspor dua komoditas tersebut hanya dalam bentuk bahan baku. Sehingga saat masuk ke Paraguay, dan kemudian menyebar ke daerah sekitarnya, seperti Peru dan Argentina, komoditas tersebut sudah diklaim milik negara tersebut. Makanya, ke depan kita terobos langsung pasar di negara Amerika Latin itu dengan mengirim langsung kakao dan CPO, termasuk bahan baku untuk elektronik dan spare part,” rincinya.
Menanggapi dua peluang ini, Gubsu pada prinsipnya sangat mendukung. Karenanya ia langsung memerintahkan institusi terkait bidang ekspor, untuk mempelajari masalah, dan solusi yang diperlukan.
“Selama ini, komoditas asal Sumut sudah cukup dikenal dunia luar. Namun sayangnya, kita kurang memahami mata rantai untuk melakukan ekspor sampai ke negara tujuan. Makanya, dengan kedatangan sejumlah dubes ini, menjadikan semuanya bisa terang, sehingga potensi bagi Sumut untuk meraih devisa lebih besar terbuka lebih lebar,” katanya.

Sumber:http://www.analisadaily.com

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates