Harus diakui praktik judi di Kota Medan sulit dihapus. Ditangkap satu buka sepuluh. Setidaknya begitulah gambaran bandar judi di kota berpenduduk 2,5 juta ini.
Meski Poltabes Medan gencar perangi perjudian seperti togel, tapi masih menjamur praktik perjudian lain. Judi Samkwan misalnya. Permainan judi jenis dadu itu terus tumbuh di kota ini. Samkwan biasanya diminati warga etnis Tionghoa. Konon omzetnya bisa mencapai ratusan juta/hari. Wajar, soalnya pemainnya pun dari kalangan berduit dan pebisnis.
Judi Samkwan misalnya. Permainan judi jenis dadu itu terus tumbuh di kota ini. Samkwan biasanya diminati warga etnis Tionghoa. Konon omzetnya bisa mencapai ratusan juta/hari. Wajar, soalnya pemainnya pun dari kalangan berduit dan pebisnis.
Sekarang judi jenis ini hangat dibicarakan. Pemodalnya disebut-sebut langsung dari pusat berinisial Ak, AM dan AS yang semula membuka bisnis di Jakarta kini mereka memilih ”hijrah” ke Medan.
Anehnya, Poltabes Medan terkesan tak menggubris permainan yang kabarnya baru dibuka dalam tiga bulan terakhir dan berlokasi di kawasan Medan Polonia dan Sunggal.
Selain mendapatkan bekingan oknum aparat, pebisnis ini mengunakan modus baru dalam merekrut calon pemainnya agar tak tercium petugas. Caranya, mobil sengaja dirental untuk mengantar jemput calon dan para pemain yang tentunya telah membawa segepok uang. Lokasi penjemputan disebut-sebut dari kawasan Jalan Asia dan kawasan Wong Solo.
Pelaksana Harian (Lakhar) Bidang Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan kepada wartawan, Jumat (3/7) lalu menjelaskan dari catatan Poldasu di tahun 2008 sebanyak 1.557 kasus judi ditangani dan selesai 1.489 kasus dengan persentase 95,63%.
Kasus judi terbanyak di wilayah hukum Poltabes Medan, dengan total 404 kasus dan diselesaikan 443 kasus. Disusul Polres Asahan 135 kasus dengan penyelesaian 94 kasus dan selanjutnya Polres Deliserdang dengan 111 kasus dengan penyelesaian 107 kasus. Sedangkan tahun 2009, terhitung sejak Januari hingga Mei, Poldasu dan jajarannya menangani 217 kasus dan diselesaikan 92 kasus. Sama seperti 2008 pada 2009 ini Poltabes Medan juga terbanyak menangani kasus judi.
Hasil penelusuran Global selain di kawasan Medan Polonia permainan judi Samkwan yang digemari warga Tionghoa juga beroperasi di kawasan Pasar V Sunggal. Di kawasan ini para pemain menjalankan aksinya di bawah jam 12.00 WIB. Bahkan permainan hanya berjarak 100 meter dari rumah ibadah.
AKP Roni Sidabutar, Kanit VC Poltabes Medan mengaku masih memantau lokasi arena judi yang telah lama dibicarakan itu. Hal ini dilakukan agar upaya penggerebekan nantinya tidak sia-sia. “Kita masih selidiki di mana lokasi permainan mereka,” kata Roni,
Sumber:http://www.harian-global.com
No comments:
Post a Comment