Krisis ekonomi global yang berkepanjangan ternyata berdampak buruk terhadap kinerja serta pendapatan Pelindo I Medan. Hal ini terlihat dari perlambatan hampir seluruh sektor bisnis BUMN yang membawahi empat propinsi di Sumatera tersebut. “Bisnis pelabuhan adalah bisnis internasional, sehingga ketika terjadi krisis keuangan global, bisnis pelabuhan pun menjadi lesu,” kata Direktur Personalia dan Umum (Dirpum) Pelindo I Medan, Herman Pasoroan Harianja, kepada wartawan, kemarin.
Dikatakannya, eskpor-impor menjadi salah satu yang terkena imbas. Selama semester I 2009, jelasnya, volume ekspor hanya 9,67 juta ton, atau turun 65,97% dibandingkan periode yang sama di tahun 2008 yang mencapai 28,45 juta ton. Begitupun volume impor yang turun sebesar 79,11%, dari yang sebelumnya 6,9 juta ton menjadi 3.021.894 ton pada semester I 2009. Kondisi ini juga berdampak pada kegiatan bongkar muat peti kemas yang turun sebesar 10%, dari yang sebelumnya 175.540 teus menjadi 158.637 teus.
Begitu juga dengan arus kunjungan kapal yang berdampak pada penurunan jumlah penumpang. Herman yang merupakan mantan General Manager Pelindo I Tanjung Pinang ini menjelaskan, arus penumpang selama semester I 2009 mencapai 2,28 juta orang, turun sekitar 8,81 % dibandingkan priode serupa di tahun 2008 sebanyak 2,51 juta ton.
Kepala Hubungan Masyarakat (Humas) Pelindo I Aulia Rachman mengatakan meski terjadi penurunan, masih memungkinkan mencapai target. Alasannya, Pelindo masih bisa memaksimalkan bisnis di sektor lain, seperti halnya bisnis sewa tanah yang diperkirakan meningkat signifikan. “Kalau kaitannya dengan pencapaian target, tidak serta merta bisa dikatakan tidak tercapai, mengingat data tersebut masih semester I,” katanya.
Sumber:http://www.medanbisnisonline.com/
No comments:
Post a Comment