Pages

July 18, 2009

Wika Bangun Depot Avtur Kualanamu

BUMN jasa konstruksi, PT Wijaya Karya Tbk (Wika), memenangkan tender pembangunan depot avtur Bandara Kualanamu, Sumatera Utara, senilai 43,28 juta dolar AS, setara Rp 454 miliar, dari Pertamina. "Kami menyambut baik keberhasilan ini karena merupakan kontraktor nasional pertama pertama yang memenangkan Depot Avtur yang selama ini didominasi asing," ungkap Direktur Utama Wika, Bintang Perbowo, di Jakarta, Selasa (30/6).

Dikemukakannya, pekerjaan itu berupa pembangunan Fasilitas Depot Pengisian Bahan Bakar Pesawat Terbang (DPPU) di Bandara Kualanamu, Sumatera Utara. Keberhasilan memenangkan tender telah menempatkan Wika sebagai kontraktor nasional pertama sekaligus kontraktor utama dalam proyek serupa di Indonesia yang selama ini didominasi kontraktor Jepang dan Korea. "Ini merupakan prestasi dan pengakuan tersendiri bagi kompetensi WIKA karena kami merupakan kontraktor nasional pertama yang mengerjakan proyek EPC untuk Depot Pengisian Pesawat Udara di Bandara Kualanamu selaku main contractor," tegasnya. Dalam pekerjaan DPPU ini, pihak Wika dipercaya untuk pekerjaan desain, fabrikasi, inspeksi, testing, intalansi/konstruksi, start-up dan commissioning serta mechanical performance atau paket EPC (Engineering, Procurement dan Construction). Untuk EPC terdiri atas pekerjaan proses, mekanikal dan piping (tanki, pompa, valve & MOV, hydrant pum, tank gauging, fire fighting), sipil untuk pembangunan sarana penunjang dan jaringan air bersih, pekerjaan elektrikal (instalansi jaringan listrik dan telekomunikasi) dan pekerjaan instrumentasi (automatic system, ESD, detection system).

"DPPU ini diharapkan selesai dalam waktu 22 bulan ke depan sejak dikeluarkannya Surat Perintah Melaksanakan SPMP atau sekitar bulan Februari 2011," paparnya.

Saat ini, kata Bintang, pihak Wika masih mengincar beberapa proyek Pertamina, baik itu Direktorat Pemasaran dan Niaga maupun Direktorat Pengolahan. Beberapa proyek yang telah dikerjakan WIKA adalah pipanisasi Balongan II Jakarta-Cikampek sepanjang 122 kilometer senilai 32 juta dolar AS.

"Kami optimis Departemen Utilitas sebagai salah satu Departemen Operasi di WIKA dapat meraih target kontrak 2009. Yang terpenting, WIKA telah mendapat pengakuan atas kompetensinya untuk mengerjakan proyek dengan tingkat kesulitan tinggi dan mampu bersaing dengan perusahaan kontraktor asing di Indonesia. Ini menjadi modal bagi WIKA untuk terus bersaing di tingkat yang lebih tinggi," tuturnya.

Sumber: http://www.harian-global.com/

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates