Untuk pertama kalinya warga Medan menjadi korban meninggal akibat flu babi. Korban berinisial TA seorang mahasiswa pasca sarjana yang melanjutkan studi di Universitas Islam Antarbangsa, Kuala Lumpur. Korban meninggal dalam perawatan di Kuala Lumpur pada Rabu lalu, dan Kamis (23/7) dimakamkan di Perumnas Mandala Medan.
Departemen Luar Negeri (Deplu) membenarkan TA meninggal karena terkait flu babi (virus H1N1) di Malaysia. Juru Bicara Deplu Teuku Faizasyah mengatakan, meski RS Kuala Lumpur telah menyatakan TA positif terkena flu babi, namun Deplu menyatakan masih suspect flu babi.
"Uji forensik yang akan menyimpulkan. Keluar hasilnya hari Sabtu. Indikasi awal mungkin kasus flu babi di Malaysia tapi setidaknya jangan cepat menyimpulkan," kata Faiz.
Sebelumnya Menteri Kesehatan Malaysia Datuk Seri Liow Tiong Lai mengatakan, TA terkena demam dan batuk ringan setelah sebelumnya pulang cuti dan kembali ke Malaysia pada 5 Juli. Kemudian pada 20 Juli, demamnya bertambah tinggi dan akhirnya meninggal.
Pihak keluarga menyatakan TA meninggal bukan karena flu babi, tetapi menderita penyakita jantung.
"Anak kami sudah menerima hasil pemeriksaan dokter. Dia meninggal karena menderita penyakit jantung, bukan flu babi," ujar Tini, mertua TA.
Informasi mengenai penyebab meninggalnya TA diperoleh setelah pihak rumah sakit di Malaysia memberikan surat hasil pemeriksaan kepada anaknya melalui Rumah Sakit Gleni Internasional Medan. "Sebelum meninggal, dia memang sempat menelepon istrinya memberi tahu bahwa sedang tidak enak badan. Saat menunggu resep di rumah sakit, dia jatuh," ujar Tini.
Menurut Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Depkes, Tjandra Yoga Aditama, sampai saat ini, secara kumulatif kasus positif influenza A H1N1 di Indonesia berjumlah 322 orang.
Para penderita tinggal di 7 provinsi yaitu DKI Jakarta (17 kasus), Jabar (14 kasus), Banten (45 kasus), Jatim, (4 kasus), dan masing-masing 1 kasus dari Kepri, DIY, dan Bali. Total kasus flu H1N1 menjadi 176 laki-laki dan 146 perempuan.
Sumber:http://www.harian-global.com/
No comments:
Post a Comment