Pages

May 17, 2009

Sopir Taksi Bandara Polonia aksi mogok, Penumpang Terpaksa Berjalan Kaki

Sedikitnya 168 sopir taksi yang beroperasi di bandara Polonia Medan menggelar aksi mogok, Jumat (15/5) kemarin. Mereka menuntut angkutan liar-taksi gelap dan ojek-ditertibkan.

Aksi yang dimulai sejak pukul 10.00 WIB ini melibatkan seluruh pengemudi taksi  yang memiliki izin di bandara. Mereka menuntut janji Kepala Cabang Angkasa Pura II Polonia yang akan menertibkan taksi  gelap di Bandara Polonia.

"Kami akan terus menggelar aksi mogok apabila taksi gelap yang beroperasi di bandara tidak ditindak,"  ujar J Sinulingga, salah satu pengemudi taksi dari Kokapura.

Menurut Sinulingga, akibat beroperasinya taksi gelap pendapatan para sopir taksi yang mengantongi izin jadi berkurang. Kasus ini sudah berulang kali disampaikan pada pengelola bandara, namun tampaknya belum juga ditertibkan. Bila tidak ada tindakan dalam waktu dekat, para sopir mengancam akan tetap melakukan aksi mogok sampai tuntutan dipenuhi.

Kepala Cabang Angkasa Pura II Medan, Endang A Sumiarsah menemui para sopir taksi. Setelah berdiskusi kurang lebih 2 jam,  akhirnya dia kembali berjanji akan menertibkan taksi gelap dengan harapan sopir  taksi resmi ini juga bisa menjaga ketertiban dan kedisiplinan. "Saya janji akan meningkatkan penertiban di bandara. Kenapa tidak, kalau ada yang melanggar langsung kita tindak," jelas Endang.

Razia

Sebagai tindakan konkrit, Endang memastikan secepatnya akan merazia taksi gelap dan ojek yang beroperasi di bandara. Menurutnya, ojek dan taksi gelap tidak memiliki izin untuk berkeliaran di bandara Polonia. "Kita akan segera tertibkan. Kita juga akan cari siapa yang menjadi backing mereka. Saya ingin Bandara Polonia Medan menjadi lebih teratur dan tertib," katanya.

Aksi mogok sopir taksi sempat membuat penumpang pesawat yang membutuhkan jasa angkutan umum merana. Taksi yang biasanya siaga di depan pintu kedatangan luar negeri dan domestik, kemarin kosong. Tak satu pun armada beroperasi sehingga membuat para penumpang terpaksa berjalan kaki lumayan jauh untuk mendapatkan angkutan umum.

"Susah juga kalau tak  ada taksi, kalau bisa pihak Angkasa Pura mencari alternatif angkutan  lain," tutur Hendra, salah satu penumpang pesawat.

Sumber : http://www.harian-global.com

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates