Guna mendukung pasokan pabrik nenasnya di Nagori Barube, Saran Padang, Kecamatan Dolok Silau, Simalungun, pihak PT Arihta membentuk plasma melalui penambahan lahan pertanaman seluas 100 hektar. Diharapkan, melalui kemitraan dengan petani setempat, bahan baku untuk membuat serat nenas bisa tercukupi.
Kemitraan melalui program plasma nenas itu disambut positif Camat Dolok Silau, Drs Henry Sembiring. "Pihak PT Arihta berusaha merangkul masyarakat setempat melalui pembentukan plasma nenas. Di satu sisi, pihak perusahaan akan memperoleh jaminan pasokan, di sisi lainnya, masyarakat setempat mampu meningkatkan kesejahteraan keluarganya melalui hasil pertanaman nenas," paparnya kepada Global, Selasa (19/5) di Simalungun.
Selama ini, kata Henry, masyarakat telah memanfaatkan lahan seluas 100 hektar untuk bertanam nenas. Namun, hasilnya masih belum mampu mencukupi kebutuhan PT Arihta yang mengekspor serat nenas melalui kemasan drum ke negara Arab dan Amerika Serikat. Hal itu dibenarkan pihak PT Arihta, Rozali. "Pola plasma diharapkan mampu memenuhi kebutuhan pabrik," tukasnya.
Rozali mengemukakan, harga standar yang disepakati kelompok tani dan PT Arihta berkisar Rp 650 per kilogram (kg) untuk ukuran besar dan kecil. Ditambahkannya, pihak PT Arihta juga membangun jalan yang akan membuka akses pengangkutan atau transportasi ke sentra penanaman nenas itu.
Salah seorang penduduk Saran Padang, J Purba, mengaku kerjasama melalui pola plasma membantu masyarakat setempat. “Kerjasama ini saling menguntungkan," ujarnya.
Kabag Perekonomian Pemkab Simalungun, Drs Marolop Silalahi, mengingatkan, kerjasama yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan masyarakat harus tetap menjadi pedoman bagi pengembangan perekonomian di wilayah ini.
Sumber : http://www.harian-global.com/
No comments:
Post a Comment