Kapolda Sumatera Utara, Irjen Pol Nanan Soekarna menilai kondisi lalulintas di daerah itu sangat "semrawut" (tidak tertib-red) dan sering menyebabkan kecelakaan yang berujung kematian.
Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara serah terima jabatan (sertijab) Kapoltabes Medan di Medan, Selasa.
Menurut dia, semrawut lalulintas di Sumut disebabkan personel polisi di daerah itu belum mampu menjalankan tugas dengan maksimal dalam pemberian pendidikan (edukasi) dan penegakan hukum.
Namun kondisi tersebut diperparah dengan adanya kelompok masyarakat yang "membuka peluang" terhadap perbuatan yang melanggar peraturan. "Istilahnya, polisi sibuk 'jual' SIM, sedangkan warga sibuk juga 'membeli' SIM," katanya.
Ia menambahkan, semrawutnya lalulintas di Sumut cukup parah sehingga sering menimbulkan kecelakaan yang berakibat korban jiwa (meninggal dunia). Jumlah korban yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas tersebut juga cukup banyak sehingga mencapai ribuan orang setiap tahunnya.
Jika jumlah korban tersebut disederhanakan menjadi 1.000 orang per tahun maka terdapat tiga orang yang tewas menjadi korban kecelakaan lalulintas setiap harinya. Bila jumlah tersebut diakumulasi secara nasional, terdapat puluhan ribu masyarakat yang meninggal dunia akibat kecelakaan lalulintas.
"Jika diperbandingkan, korban lalulintas lebih banyak dari pada korban perang," kata mantan Staf Ahli Kapolri Bidang Sosial Politik itu.
Sumber : Antara
No comments:
Post a Comment