Pupuk Langka di Sumut

Terjadinya kelangkaan pupuk urea di Sumut bukan hanya isu, tetapi kenyataan pupuk urea sulit dicari di pasaran. Hal ini sudah sering terjadi, diduga karena diseludupkan ke luar negeri terutama ke Malaysia. Pupuk yang disubsidi pemerintah untuk kepentingan petani harganya di luar negri cukup tinggi sehingga menggiurkan oknum mafia penyeludup. Komoditi pupuk urea merupakan andalan bagi penyuludup karena dapat meraup keuntungan cukup besar.

Kelangkaan ini juga disebabkan pendistribusian yang tidak beres, pengawasan yang sangat lemah dan sejumlah disbributor lebih tertarik menjualnya kepada oknum mafia penyeludup dari pada ke petani karena selisih harga.

Mafia penyeludup pupuk urea membeli dalam partai yang cukup banyak dengan harga kontan, sehingga distributor pupuk nakal lebih tertarik menjualnya kepada mafia tersebut. Mafia penyeludup dan distributor diduga melakukan kerjasama dalam memainkan penjualanan pupuk itu yang diatur sedemikian rupa sehingga yang menjadi korban adalah masyarakat petani.

Bukan hanya kelangkaan pupuk yang dirasakan petani, tapi juga pengoplosan pupuk urea dengan tanah dan jenis lainnya, sehingga petani sering gagal panen, membuat petani semakin menderita.

Daerah yang diduga dijadikan lokasi untuk menyeludupkan pupuk urea ke luar negeri, terutama Malaysia adalah daerah pesisir Labuhanbatu, Asahan dan Tanjungbalai.