Pages

May 09, 2009

Cuaca Untungkan Petani Karet

Keengganan petani untuk menderes batang pohon karet akibat perubahan cuaca yang tidak menentu di Sumut, ternyata membawa pengaruh positif. Pasalnya, harga jual getah mengalami kenaikan sejak sepekan terakhir.

Menurut seorang petani karet asal Labuhanbatu, Kamin, pedagang pengumpul kesulitan mendapatkan getah dari petani, sehingga pasokan ke pabrik crum rubber menjadi berkurang. “Sekarang musim sedang tak bagus. Harusnya sudah masuk musim kemarau, tapi malah datang hujan, petani jadi susah menderes,” ungkapnya ketika dihubungi Global dari Medan, Rabu (6/5).

Namun, konsekuensi dari itu, harga karet di tingkat petani menjadi semakin membaik. Saat ini, harga jual getah karet rakyat kadar kering sebesar 0,48% mencapai Rp 4.700 per kilogram (kg). "Posisi harga ini sudah bertahan hampir seminggu," tuturnya.

Sekretaris Gabungan Perusahaan Karet Indonesia (Gapkindo) Sumut, Edy Irwansyah, mengaku kesulitan memprediksi kondisi cuaca saat ini. Seharusnya, masa musim gugur daun di sejumlah daerah sudah berakhir, namun karena faktor cuaca kurang mendukung, siklus menjadi mundur.

Tak hanya pabrik crumm rubber yang kelimpungan, para eksportir juga merasakannya. Kendati demikian, tren harga ekspor karet yang semakin membaik cukup menghibur para eksportir. Pada 13 April 2009, harga ekspor karet Indonesia jenis SIR20 menyentuh posisi US$1,58 per kg dan diakhir April berada di posisi US$1,439 per kg. Diperkirakan, harga akan terus menguat hingga menembus US$1,7 per kg. Kondisi ini dipicu beberapa hal di antaranya terus naiknya harga minyak mentah dunia, diiringi peningkatan permintaan.

Berdasarkan pengamatan, harga bokar di pabrikan Sumut mengalami kenaikan, yakni berkisar Rp 12.500-Rp 13.000 per kilogram dari sebelumnya di kisaran Rp 11.500-Rp 12.000 per kg. Harga bokar itu naik mulai tanggal 7 April mengikuti pergerakan harga ekspor.

Data Surat Keterangan Asal memperlihatkan, volume ekspor karet Januari-Maret 2009, ekspor karet Sumut anjlok dari 57.734.701 kg dari tahun 2009 sebesar 45.069.815 kg atau mencapai 21,03%. Sementara, nilai ekspor turun tajam dari US$139.788.34 tahun 2008 (periode yang sama) dan hanya menjadi US$ 63.477.234 atau 54,59%.

Source : http://www.harian-global.com/

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates