Pages

November 02, 2009

Petani Sawit Andalkan Tanaman Tua

Ternyata, petani kelapa sawit, terutama yang tergolong dengan perkebunan rakyat, tak mampu memperoleh hasil maksimal. Pasalnya, tanaman yang dimiliki para petani, umumnya berusia lanjut, sehingga produksinya semakin menurun. Hal itu dibenarkan Sekjen DPP Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo), Asmar Arsjad, dalam suatu kesempatan di Medan. Dijelaskannya, tak kurang dari 1,5 juta hektar dari 2,7 juta hektar lahan kelapa sawit rakyat, memiliki produktivitas rendah. Guna memaksimalkan produksi buahnya, dibutuhkan replanting (penanaman kembali -red).

"Saat ini, produktivitasnya berkisar di bawah 10 ton tandan buah segar per hektar. Selain akibat usia tanaman yang sudah tua, bisa juga petani tidak menggunakan bibit unggul," ujarnya.
Kondisi itu menyebabkan petani sawit bakal merugi, terutama saat harga TBS anjlok di pasaran akibat tingginya biaya produksi.

Padahal, dana replanting bisa memanfaatkan dana pungutan ekspor CPO yang selama ini dikutip pemerintah. Apalagi, dalam Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) No 26/2007 tentang Izin Usaha Perkebunan, tersirat akan tekad pemerintah yang mencoba memfokuskan pengembangan kelapa sawit berbasis tanaman rakyat. Hal itu bisa terlihat dari salah satu poin yang mewajibkan pengusaha perkebunan kelapa sawit membuka areal untuk kebun rakyat seluas 20% dari lahan mereka.

"Jadi, peremajaan tanaman kelapa sawit harus mendapat prioritas seperti rencana pemerintah dalam Permentan nomor 26 tahun 2007 tentang Izin Usaha Perkebunan," tandasnya.

Sumber:http://www.harian-global.com/

Share This!


No comments:

Popular Posts

Total Pageviews

Powered By Blogger · Designed By Blogger Templates