Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berang atas sikap Bea dan Cukai Belawan merespon laporan Gubernur Aceh Irwandi Yusuf. Saat itu Irwandi mengemukakan ada barang bantuan kemanusiaan yaitu peralatan medis yang tertahan hingga sekian bulan di Pelabuhan Belawan oleh Bea dan Cukai setempat.
“Ini good goverment, reformasi birokrasi yang lalai harus mendapatkan sanksi,” tegas Presiden SBY dengan wajah langsung berubah merah saat meresmikan Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang, Aceh Besar, Kamis (6/8).
Dalam laporannya, Gubernur Irwandi menyampaikan keluhan yang dihadapinya selama ini bahwa berbagai bantuan peralatan medis dengan nilai Rp 35 miliar tertahan di Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.”Berbagai bantuan peralatan medis yang diperuntukkan bagi Rumah Sakit Umum dr Zainoel Abidin Banda Aceh sudah lebih dari tiga bulan tertahan di Pelabuhan Belawan dengan berbagai alasan,” keluhnya. Padahal, katanya, peralatan medis ini merupakan bantuan tsunami dari pemerintah Jerman yang seharusnya dibebaskan dari bea masuk.
SBY menegaskan permasalahan tersebut seharusnya tidak terjadi hingga sekian bulan. Karena bantuan kemanusiaan tersebut seharusnya sudah datang ke Aceh.
Saat itu SBY langsung memerintahkan Sekretaris Kabinet untuk mengecek kepada Menteri Keuangan dan Direktorat Jendral Bea dan Cukai untuk mencari tahu apa penyebabnya.”Saya pernah marah dulu, pernah menegur juga Bea Cukai Belawan pada saat tsunami, ada barang yang terhenti di situ lama sekali, padahal diperlukan untuk digunakan dalam keadaan tanggap darurat,” ungkap SBY dalam pidatonya itu.
Dia menegaskan, pihak terkait harus bisa membedakan jenis-jenis peruntukan barang yang masuk ke Indonesia ini dan juga harus bisa membedakan yang mana barang selundupan dan yang mana barang bantuan kemanusiaan. “Harus bisa membedakan barang bantuan kemanusiaan yang segera digunakan untuk menyelamatkan jiwa saudara kita. Pernah saya tegur dulu,” tegas SBY.
Untuk itu, SBY kembali memerintahkan sekretaris kabinet untuk mencari tahu penyebab tertahannya barang-barang tersebut di Belawan.”Coba dicek mengapa, belum tentu Bea Cukai Belawan salah, tapi mengapa, apalagi sekian bulan,” katanya. Menurut SBY, jikalau ada surat-surat yang belum dilengkapi, SBY memerintahkan segera dilengkapi. Begitu pula jika ada penjelasan, berikan penjelasan. “Tapi tidak boleh berhenti, jangankan bulanan, seminggu dua minggu pun tidak boleh sekarang berhenti seperti itu,” tegasnya.
Dikarenakan peristiwa ini telah terjadi untuk kesekian kalinya, SBY menginginkan agar sekretaris kabinet mengecek secara betul sampai ada penjelasan.”Saya minta segera diselesaikan, tidak elok itu barang berkumpul di pelabuhan sementara diperlukan di sini (Aceh) untuk kepentingan kemanusiaan, apalagi alat-alat untuk rumah sakit untuk medis,” kata Presiden.
Sumber:http://medanbisnisonline.com
No comments:
Post a Comment